Kamis, 05 September 2013

KSN : MERINDUKAN PRIBADI – PRIBADI UNGGUL


Sinis Yang Meginspirasi
Titit... titit....  Sebuah sms menyusul sebuah BB Mesangger masuk ke HP saya, dari kawan ketua PMKRI,  Saudara Gusma.

 “ info, pelaksanaan Konferensi Studi Nasional akan dilaksanakan mulai tanggal 19 sampai selesai di PMKRI Cabang Pematang siantar. Diharapkan kehadiran dan partisispasi semua untuk menyukseskan kegiatan ini”.   Hanya senyum kecil saya setelah membaca pesan itu. Senyum bangga untuk kawula muda PMKRI yang tetap bersemangat. 

Setelah rely KSR yang diselenggarakan di beberapa Komda, maka konsolidasi berlanjut dengan persiapan KSN di Pematang siantar.  Sebuah kerja keras, dengan sikap keberanian tampak sangat jelas dari tim Pengurus Pusat  PMKRI yang dikomandani saudara Gusma.  Semua itu juga tidak lepas dari dukung-sambut berbagai stakeholder maupun gairah- antusiasme cabang membangun perhimpunan.  Safari intelektual itu bermula dengan Melahirkan rekomendasi strategis soal kemiskinan daerah perbatasan dari Atambua – Belu, kemudian membangun komunikasi dalam perspektif yang plural dari Mataram, sebuah tema pembagunan berbasis ekologi yg sementara bergema di Maumere-Flores lalu akhirnya semua bermuara di Pesissir  Toba untuk mewacana  dalam gairah Intelektual tentang Kondisi Nasional  Bangsa Hari ini.
Konferesi Studi Nasional adalah jalan formal bina diri di perhimpunan, setelah jenjang MPAB, Mabim , LKK dan KSR. Persis jalannya organisasi yang diserang berbagai kritik dan pandangan miring akan kondisi internal, KSN pun menemukan momentumnya, setelah perjuangan panjang tim pemberani.  Ya.  saya berani menyebut tim ini sebagai pemberani.  Alasannya jelas. Semua mereka adalah petualang yang berusaha menarasikan keadaan menjadi kerja nyata.  Walaupun sinis dan anggapan antagonis dilekatkan ke mereka.  Kadang saya pikir ini tidak adil.  Tapi Luar biasa kan? Ternyata tatapan internal yang sinis, mengisnpirasi motivasi orang – orang yang berani ini berbuat banyak hal. 

Merindu Pribadi Unggul
Cerita dari kaum yg menganut paham strukturalis ternyata bisa benar.  Bahwa faktor – faktor dominan yang menggerakkan perubahan social itu bukannya subyek yang bekerja tapi relasi – relasi yang bersifat impersonal yang bekerja. Walau  teori /paham itu bisa dibantah mengingat bayak pribadi unggul yang mampu membangun paradigma dan menjadi history makers.  Sebagai organisasi, tentu saja secara moral, intelektual, dan psikologis PMKRI punya tanggung jawab untuk menciptakan pribadi unggul.  Sudah tentu ini wajib karena perubahan dan kemajuan hanya diinspirasi oleh pribadi – pribadi unggul. 
Mengingat setiap jaman ada tantagannya, selalu tidak mudah meghadirkan sosok yg dikategori unggul.  Sangat tidak realistis bila memimpikan tokoh – tokoh seperti Soekarno, Hatta, Mandela atau Gandhi  lahir dari sebuah pembinaan formal.  Dalam kajian manajemen, sosok unggul setidaknya memilki  tiga kriteria yaitu, pertama,  visioner, punya imajinasi dan punya wawasan terhadap perubahan yg begitu cepat. Ke dua memilki manjemen skill untuk memimpin proses perubahan dan ketiga memiliki integritas yang kuat.
Ketiga hal ini yang sulit ditemukan dalam kepemimpinan orang muda sekarang.  Gayus dan Nazaruddin bisa menjadi bukti. PMKRI pantas merenung.  Di tengah demokrasi, penegakan hukum, serta industri maju, membutuhkan pra kondisi berupa kesiapan kawula mudanya untuk bisa menjadi panutan.  Saat sebagian politisi meributkan perebutan kekuasaan, reshuffle yang lebih dikarenakan tekanan politik, legislative yang tersandera dengan dugaan korupsi yang bersumber di Banggar, gagalnya birokrasi pemerintahan dalam menyejahterakan semakin membuat sakit masyarakat republik.
Konstatasi ini bukan dari pesimisme tapi berangkat dari realitas yang harus diberi respons karena kebutuhan perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda lagi. Forum KSN PMKRI dari tanah Batak tinggal seminggu lagi. Pemikiran – pemikiran alternatif dan orisinil diharapkan lahir dari pergulatan intelektual muda katolik-pancasilais di KSN Pematang Siantar.

Jadilah terus pembelajar yang baik. Salam dan sukses KSN Pematang Siantar. Tuhan bersama orang berani.

 
(Tulisan ini bentuk sumbangan kecilku untuk teman teman pemberani.  Yah, paling tidak kita sudah berbuat. Tidak menjadi pribadi apatis di perhimpunan yang hanya bisa mencela-cela dan mencerca tak karuan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar