Rabu, 06 November 2013

Bung Kanis

Petrus Kanisius Pari Parera, itu sebuah nama. Sapaan akrabnya Bung Kanis. Tentang beliau, secara pribadi saya tidak langsung mengenalnya, karena hidup di generasi yang berbeda.  Saya hanya banyak mendengar tentang dia dari penuturan dan cerita senior-senior PMKRI Cabang Kupang yang mengalami hidup langsung bersama beliau. Di Kesempatan reuni alumni PMKRI Kupang beberapa waktu lalu, napak tilas dan cerita sejarah tentang beliau muncul kembali, sampai pada lahirnya komitmen bersama melahirkan sebuah yayasan yang diberi nama "BUNG KANIS". Saya pikir itu tepat sebagai bentuk  penghargaan kepada Bung yang sangat berjasa bagi PMKRI Kupang di awal pembentukannya.

Sosok Bung Kanis saya yakin banyak yang juga tidak mengenalnya sekarang. Satu - satunya referensi tertulis yang saya dapat tentang beliau hanyalah dari buku "Jangan Takut Berpolitik" yang di sunting oleh Kakak Jannes Eudes Wawa, seorang jurnalis Kompas, yang juga alumni PMKRI Cabang Kupang. Saya yakin, usaha  Kakak Janess tidak gampang. Dengan susah payah mengumpulkan tulisan-tulisan, pidato-pidato dari Bung untuk disarikan dalam sebuah buku agar diketahui banyak orang.  Akhirnya  saya dari generasi ke sekian, mengenal semangat dan pikiran - pikiran Bung Kanis  dari buku itu.

Era tahun 60-an sampai pada akhir 80-an di wilayah NTT, Bung Kanis adalah  sebuah nama. Mengarsiteki pembentukan PMKRI Cabang Kupang 25 Oktober 1963, dan serius membina kaum muda yang ingin belajar di PMKRI serta membentuk beberapa wadah Angkatan Pendalaman Iman (API) yang berbasis dioses atau keuskupan se - NTT. Beberapa dari organisasi yang dibentuk itu masih aktif sampai sekarang seperti API Renya Rosari, MKS Sumba, Mediosa, dan ada beberapa lagi, saya lupa. 

Kreatif. itu kata yang tepat untuk menggambarkan posisi bung dalam melatih anak-anak muda NTT saat itu. Bung tidak pernah kehabisan cara dalam membangun semangat anak muda. Hal itu hampir diakui oleh semua orang yang pernah belajar bersamanya. Karena kreatif, organisasi-organisasi bentukannya menjadi bergairah dalam belajar.

Selain kreatif, beliau mempunyai totalitas yang tinggi dalam pembinaan kaum muda. Bayangkan, hanya karena asyik melatih,mengurus,dan membina kaum muda, beliau sampai lupa menikah dan tidak mempunyai rumah untuk tempat tinggal. Padahal pada saat itu beliau dalam jabatan sebagai anggota DPRD Prov. NTT. Semua gaji dan penghasilannya dihabiskan untuk pembinaan kaum muda NTT khususnya di PMKRI Cabang Kupang.

Dari kreatifitas sampai pada totalitas beliau, yang paling menonjol dari beliau adalah kemampuan retorika. Bung adalah seorang orator ulung. Bahkan ada beberapa senior meyakini pada ukuran NTT belum ada yang melampaui kemampuan dia berbicara di depan umum. Mirip Bung Karno, Bung Tomo, yang memang punya keahlian itu. Itu jadi alasan kenapa dia juga akhirnya di sematkan nama "bung" di depan namanya oleh kebanyakan orang saat itu.

Bung Kanis memang memilih jalur politik sebagai pilihan hidupnya. aktif berpartai di PDI (Jaman 3 Partai /orde baru) dan membangun kesadaran politik masyarakat NTT saat itu. Banyak pikiran - pikiran jernih dari dia tentang politik sehingga menurut saya beliau lah yang meletakkan pondasi politik nilai dan integritas politik di bumi Flobamora.

Sekarang beliau sudah tiada. Jauh di tanah Sikka sana dia dimakamkan. Sudah dua kali saya berkesampatan ziarah ke pembaringan abadinya. Setiap saya ke Maumere pasti saya sempatkan diri  ke makamnya, berdoa, dan memunculkan semangat dari semua yang dia wariskan. 

Ada satu pesan dari nya begini :
 " Anakku...
   Engkau mewarisi jiwa-jiwa pemberani,
   yang basah oleh keringat, air mata bahkan darah.
   Tapi engkau masa bodoh dan tak menentu.
   Sekarang saatnya engkau rebut warisan itu
   Dengan pengorbanan dan Kebajikan".

Pesan ini  tertulis rapi dalam sebuah karikatur bergambar wajahnya, yang selalu di pajang di marga kupang. Dan saya selalu mengingatnya. 

Semoga yayasan Bung Kanis yang dibentuk di urung rembug pesta emas kemarin menjadi media menyalurkan semangat dan pikiran - pikiran jernih beliau dalam menjawab berbagai soal sosial kemasyarakatan di NTT. 



Bung Kanis dalam suatu kesempatan kampanye.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar