Berita penembakan Bripka Sukardi di depan KPK semalam masih mewarnai pemberitaan media.
Banyak yang berpendapat, bahwa pelakunya adalah teroris. Bahwa juga sudah ada perubahan modus dari para pelaku terorisme. Tidak lagi melakukan bom bunuh diri, dengan menyerang simbol-simbol asing, tapi menyerang kepolisian dan simbol simbol kekuasaan negara.
Saya, orang yang masih bingung dengan logika teroris. saya masih terus mereka-reka apa motivasi mereka sebenarnya. Motif agama tidak mungkin. karena tidak ada agama yang menjastifikasi kematian orang-orang tidak bersalah. politik juga menurut saya tidak mungkin. karena tidak ada pernyataan obyektif dan semacam tuntutan.
Yang mungkin adalah psikopat. kaya di film-film hollywood itu. kurang kerjaan. Bisa yah, ada orang yang mau rela membom diri, atau menyerang orang lain yang tidak bersalah.
What the hell happen with these people,,, kenapa bisa ada orang mau jadi teroris? Kayak bagaimana yah orang yang namanya teroris itu, lahir, besar, dan menjelma menjadi seorang pembunuh? Waduh.. sungguh sesat.
Menonton berita tentang Bripka Sukardi, rasa kemanusiaan kita seperti disayat-sayat. dan kita cuma bisa duduk di bangku kita dan berharap kejadian-kejadian seperti itu jangan terjadi lagi. Berharap kebenaran tetap menang, walaupun wajahnya tidak tampak. karena ini bukan film hollywood.
They are real persons! real human! real family! real friends! real pain! real hurt! real blood! real emotions!
Seandainya semua kaya scenarionya film Hollywood, gampang ketebak, jelas
yang jahatnya, jelas siapa pahlawannya, sayangnya Tuhan jauuuh lebih
sophisticated dengan scenarionya. But one thing for sure : God never
play dice with the universe!
Jadi buat orang kaya kita-kita, percaya
saja lah bahwa memang ada hikmah yang harus kita serap dari semua
peristiwa itu, ada nilai-nilai yang harus kita asah lagi, dan bahwa
memang ada orang jahat di dunia ini.
Rest In Peace
Tidak ada komentar:
Posting Komentar